Sabtu, 26 Agustus 2017

SEKOLAH FORMAL HARUS MENGHASILKAN OUTPUT yang BERKUALITAS

SEKOLAH FORMAL HARUS MENGHASILKAN OUTPUT yang BERKUALITAS
OLEH: HADI SETIYO, S.Pd.

 Sekolah formal merupakan instansi pendidikan pembentuk karakter yang sangat berperan penting dalam kelangsungan suatu negara, selain keluarga, lingkungan, media serta suritauladan seorang pemimpin. Jenjangnya beragam, mulai dari pendidikan Usia Dini, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar sederajat, Sekolah Menengah Pertama sederajat, Sekolah Menengah Atas sederajat, sampai Perguruan Tinggi.
Kemajuan zaman yang terus berkembang diimbangi dengan laju pertumbuhan penduduk yang pesat, maka berlomba-lomba pula dalam hal pendirian lembaga pendidikan yang yang bernaung di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mupun Kementrian Agama. Cakupanya juga dipilah-pilah kembali, pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terdapat sekolah negeri dan swasta, begitu juga pada Kementrian Agama. Menjamurnya sekolah formal yang ada, terkadang sampai ada sekolah bahkan notabenya sekolah negeri yang tidak mendapatkan murid. Berbagai taktik serta trik dilakukan agar orangtua/wali murid khususnya, simpatik dan menyekolahkan putra-putrinya pada sekolah tersebut. Jangan sampai dengan semakin ketatnya persaingan menjadi output hasil yang diharapkan semakin buruk karena dilakukan dengan cara yang menyalahi bahkan melanggar norma yang berlaku.
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang bisa sebagai indikator guna terwujudnya output yang berkualitas. Sekolah formal baik negeri maupun swasta dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan maupun dari Kementrian Agama, terdiri dari tiga tahapan yang menyertai ruang lingkup tersebut yaitu, Input, Proses, dan output.  Input merupakan masukan, terdiri dari Man (murid, guru, manajemen), Material (sarana-prasarana) serta Metode (SOP) Standard Operating Procedure). Tahap Man harus ada serta kritis dalam memahami, bila salah satu diabaikan maka akan sulit pada tapan selanjutnya. Tahapan proses menyangkut sebuah cara/langkah jitu yang harus dilakukan, perlu pembahasan yang mendalam agar menghasilkan output yang berkualitas pula.
Penyeleksian murid pada tahap PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) harus benar-benar slektif, mulai dari prestasi yang diraih, sikap yang diperoleh dari informasi sekolah asal. Berikutnya tentang tenaga pendidik, peserta didik telah terpenuhi, maka tidak kalah penting juga guru sebagai pengajar yang natinya akan menjalankan proses pembelajaran, peningkatan profesionalisme dapat melalui dengan memperbanyak membaca, dari buku, internet, mengikuti pelatihan-pelatihan, work shop, mengikuti perlombaan-perlombaan. Secara garis besar sebagai profesi harus memiliki kompetensi yang mencakup profesional, kepribadian, pedagogik serta jiwa sosial. Sarana-prasarana sekolah sebagai pendukung proses pembelajaran secara tidak sadar akan berpengaruh terhadap hasil yang diharapkan, sekolah yang memiliki sarana-prasarana lengkap jelas berbeda dengan sekolah yang alakadarnya saja, ruang kelas, wc, labolatorium, lapangan olahraga sebagai contoh kecil saja. Guru dalam melangsungkan pembelajaran harus menguasai metode pembelajaran yang bervariasi, menyenangkan sehingga trasfer ilmu secara mudah dapat diserap.
Tahapan berikutnya proses, proses merupakan cara/langkah pelaksanaan dalam mengolah menjalankan tahap Input, siswa sebagai perserta didik, guru sebagai tenaga pendidik berkolaborasi menjalankan kurikulum yang berlaku. Saat ini memang negara kita gemar bergonta-ganti kurikulum. Tenaga pendidik mengetahui apa yang seharusnya diinginkan oleh pemerintah melalui kurikulum  2013. Setelah memahami, baru mengeplikasikanya dalam proses pembelajaran pada saat berinteraksi dengan peserta didik, tidak hanya itu, manajemen, material, juga sangat bergantung dengan proses, agar menghasilkan out put berupa manusia yang berkarakter, cerdas, mandiri dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang patuh dan taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu UUD 1945 serta Pancasila yang Berbhineka Tunggal Ika dalam satu wadah negara Kesatuan Republik Indonesia.



Tidak ada komentar:

dr. Djoko Judodjoko, SpB Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar duka datang dari dunia kesehatan Tanah Air di tengah upaya melawan virus coro...