CALON GURU HARUS MAMPU MENCERMINKAN SIKAP SEORANG GURU
OLEH: HADI
SETIYO, S.Pd.
METRO,MI
Guru merupakan
tenaga pengajar mengedepankan keprofesionalan. Dikatakan profesi yang
profesional karena harus memenuhi suatu persyaratan tertentu serta sesuai
dengan bidang yang diajarkanya. Bila dibandingkan dengan jurusan yang lain,
dalam suatu perguruan tinggi, posisi jurusan keguruan masih dalam incaran
peminat. Sasaran utama pendaftar umumnya kampus negeri, apabila telah
tereliminasi, maka baru mengambil kampus swasta. Kategori pilihan swasta juga
masih memilih, tidak sembarangan mendaftar. Maka tidak heran jika suatu jurusan
yang ada di perkuliahan negeri melonjak dan banyak
menolak calon mahasiswa baru, lembaga swasta sigap dengan membuka
jurusan tersebut.

Lingkungan sekitar kampus menjadi
pilihan mahasiswa baru atau pun lama, kondisinya lebih padat penghuninya karena
dengan perhitungan jarak tempuh dari kampus, bila tidak difasilitasi oleh orang
tuanya kendaraan, dengan kata lain melalui berjalan kaki. Setiap tahun
perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta meluluskan mahasiswa dan pada waktu
itu juga, ada program penerimaan mahasiswa baru. Silih berganti antara
mahasiswa yang lulus dan yang masuk sehingga membuat carut-marut dalam
pendataan setiap individunya, berbeda dengan anggota yang sudah berkeluarga, walaupun
setatusnya menyewa rumah atau kontrakan, akan dengan mudah untuk disensus/didata
oleh ketua RT/RW dimana domisilinya berada.
Kesemerawutan ini yang kadang
dimanfaatkan oleh mahasiswa maupun mahasiswi untuk berbuat yang melanggar
asusila, norma agama maupun hukum. Tempat kontrakan atau kost kerap dijadikan
tempat berbuat yang tidak senonoh/mesum, berpesta minum-minuman keras hingga
penyalah gunaan obat terlarang dan norkaba. Tidak terkecuali mahasiswa jurusan
pendidikan, ikut terlibat di dalamnya,
ini sangat tidak etis, kerena nantinya setelah lulus jelas akan berhadapan
dengan peserta didik, jika nantinya ingin menjadi guru/tenaga pengajar.
Walaupun masih dalam angan-angan, artinya posisi sekarang masih semester 1,2,3
apa lagi yang sudah menghadapi semester 8 dan akan wisuda.
Penanaman budi pekerti mulai dari
berbicara, bersikap/bertingkahlaku, berpenampilan harus senantiasa ditanamkan
dari awal, ditata hatinya, bahwa anda nantinya akan menjadi seorang panutan
buat anak didik dikemudian hari. Memang kita tidak tahu nasib kedepanya bagai mana,
banyak kita saksikan dari jurusan pendidikan tetapi bekerja tidak sesuai dengan
latar belakang pendidikan, misalnya bekerja di finance, dealer mobil atau
sepeda motor, bank dll. Walaupun demikian, kita tetap harus menjaga nama baik
kampus. Kembali lagi pada permasalahan di muka, guru tidak hanya menyampaikan
materi di depan kelas atau mengajarkan materi tersebut hingga semua siswa-siswi
mendapatkan nilai 100 semua, tetapi harus membimbing, mengarahkan, mengajari
mengenai budi pekerti, ahlak mulia, sehingga menjadi manusia yang berkarakter
baik, religuis, nasionalis, gotong royong, mandiri serta memiliki tanggung
jawab yang tinggi.
Cara berpenampilan bila penulis amati,
calon guru ibarat seleberiti papan atas, gelamor berlebihan, berpakaian super
ketat, menebar aurat. siapa sih yang tidak ingain terlihat trendi? Tetapi ingat
berdandanlah yang tidak melaupauwi batas, karena anda adalah seorang figur.
Cara bersikap tanamkan tata kerama, dalam istilah bahasa jawa sering dikenal
dengan sebutan empan, papan dan adepan. Empan
(pilihan kata yang baik hendak diucapkan), papan (tempat, di mana saat ini kita
berbicara, bedakan antara lingkungan fornal dan nonformal), dan kemudian adepan (dengan siapa kita berbicara,
orang yang dihormati atau teman sebayakah). Bila ketiga kategori ini kita dapat
menerapkan jelas akan dihargai oleh banyak orang.
Berikutnya pergaulan antara laki-laki
dan perempuan yang notabenya belum sah menjadi pasangan suami-isteri harus
dijaga, karena masih banyak juga yang keluyuran kesana kemari tidak jelas yang
tentunya akan mengundang sebuah opini miring tentang keperibadian diri. Walau bangaimanapun
juga, sekarang masih belum resmi menjadi seorang guru, tetap anda adalah
calon-calon penerus, suritauladan dari keturunan manusia yang akan datang,
tetaplah semangat, berdoa, kerja keras, guru merupakan tugas mulia yang tidak
akan pernah padam dalam sanu bari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar