Jumat, 25 Agustus 2017

CALON GURU HARUS MAMPU MENCERMINKAN SIKAP SEORANG GURU
OLEH: HADI SETIYO, S.Pd.
METRO,MI
Guru merupakan tenaga pengajar mengedepankan keprofesionalan. Dikatakan profesi yang profesional karena harus memenuhi suatu persyaratan tertentu serta sesuai dengan bidang yang diajarkanya. Bila dibandingkan dengan jurusan yang lain, dalam suatu perguruan tinggi, posisi jurusan keguruan masih dalam incaran peminat. Sasaran utama pendaftar umumnya kampus negeri, apabila telah tereliminasi, maka baru mengambil kampus swasta. Kategori pilihan swasta juga masih memilih, tidak sembarangan mendaftar. Maka tidak heran jika suatu jurusan yang ada di perkuliahan negeri melonjak dan banyak  menolak calon mahasiswa baru, lembaga swasta sigap dengan membuka jurusan tersebut.
Tidak sedikit para mahasiswa baru datang dari kampung halamanya, jauh dari segala penjuru guna melanjutkan menunjang ipian kelak. Perhitungan awal seharusnya keluarga menempatkan pada lingkungan kost yang baik, kategori baik disini beragam, mulai dari keamanan, jauh dari tindakan menyimpang yang dilakukan individu, pemabuk, tempat prostitusi dll. Apa bila dalam lingkungan kost itu ada pemilik yang domisilinya menyatu, maka wajib menitipkan agar ada yang bertanggung jawab ikut mengawasi dalam kehidupan selama menetap.
Lingkungan sekitar kampus menjadi pilihan mahasiswa baru atau pun lama, kondisinya lebih padat penghuninya karena dengan perhitungan jarak tempuh dari kampus, bila tidak difasilitasi oleh orang tuanya kendaraan, dengan kata lain melalui berjalan kaki. Setiap tahun perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta meluluskan mahasiswa dan pada waktu itu juga, ada program penerimaan mahasiswa baru. Silih berganti antara mahasiswa yang lulus dan yang masuk sehingga membuat carut-marut dalam pendataan setiap individunya, berbeda dengan anggota yang sudah berkeluarga, walaupun setatusnya menyewa rumah atau kontrakan, akan dengan mudah untuk disensus/didata oleh ketua RT/RW dimana domisilinya berada.
Kesemerawutan ini yang kadang dimanfaatkan oleh mahasiswa maupun mahasiswi untuk berbuat yang melanggar asusila, norma agama maupun hukum. Tempat kontrakan atau kost kerap dijadikan tempat berbuat yang tidak senonoh/mesum, berpesta minum-minuman keras hingga penyalah gunaan obat terlarang dan norkaba. Tidak terkecuali mahasiswa jurusan pendidikan,  ikut terlibat di dalamnya, ini sangat tidak etis, kerena nantinya setelah lulus jelas akan berhadapan dengan peserta didik, jika nantinya ingin menjadi guru/tenaga pengajar. Walaupun masih dalam angan-angan, artinya posisi sekarang masih semester 1,2,3 apa lagi yang sudah menghadapi semester 8 dan akan wisuda.
Penanaman budi pekerti mulai dari berbicara, bersikap/bertingkahlaku, berpenampilan harus senantiasa ditanamkan dari awal, ditata hatinya, bahwa anda nantinya akan menjadi seorang panutan buat anak didik dikemudian hari. Memang kita tidak tahu nasib kedepanya bagai mana, banyak kita saksikan dari jurusan pendidikan tetapi bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, misalnya bekerja di finance, dealer mobil atau sepeda motor, bank dll. Walaupun demikian, kita tetap harus menjaga nama baik kampus. Kembali lagi pada permasalahan di muka, guru tidak hanya menyampaikan materi di depan kelas atau mengajarkan materi tersebut hingga semua siswa-siswi mendapatkan nilai 100 semua, tetapi harus membimbing, mengarahkan, mengajari mengenai budi pekerti, ahlak mulia, sehingga menjadi manusia yang berkarakter baik, religuis, nasionalis, gotong royong, mandiri serta memiliki tanggung jawab yang tinggi.
Cara berpenampilan bila penulis amati, calon guru ibarat seleberiti papan atas, gelamor berlebihan, berpakaian super ketat, menebar aurat. siapa sih yang tidak ingain terlihat trendi? Tetapi ingat berdandanlah yang tidak melaupauwi batas, karena anda adalah seorang figur. Cara bersikap tanamkan tata kerama, dalam istilah bahasa jawa sering dikenal dengan sebutan empan, papan dan adepan. Empan (pilihan kata yang baik hendak diucapkan), papan (tempat, di mana saat ini kita berbicara, bedakan antara lingkungan fornal dan nonformal), dan kemudian adepan (dengan siapa kita berbicara, orang yang dihormati atau teman sebayakah). Bila ketiga kategori ini kita dapat menerapkan jelas akan dihargai oleh banyak orang.

Berikutnya pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang notabenya belum sah menjadi pasangan suami-isteri harus dijaga, karena masih banyak juga yang keluyuran kesana kemari tidak jelas yang tentunya akan mengundang sebuah opini miring tentang keperibadian diri. Walau bangaimanapun juga, sekarang masih belum resmi menjadi seorang guru, tetap anda adalah calon-calon penerus, suritauladan dari keturunan manusia yang akan datang, tetaplah semangat, berdoa, kerja keras, guru merupakan tugas mulia yang tidak akan pernah padam dalam sanu bari. 

Tidak ada komentar:

dr. Djoko Judodjoko, SpB Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar duka datang dari dunia kesehatan Tanah Air di tengah upaya melawan virus coro...