Selasa, 03 Oktober 2017

Geliat Literasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Metro


Oleh: Hadi Setiyo, S.Pd.

Dukungan instansi pemerintah Kota Metro mengenai program literasi terhadap masyarakat begitu besar. Hal ini dapat kita lihat dari kegiatan acara Hari Kunjungan Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan kearsipan Daerah (Dipusarda) Kota Metro yang berlangsung pada tanggal 26 sampai dengan 27 September 2017 lalu. Kegiatan ini dilakukan guna menumbuh kembangkan budaya literasi, khususnya masyarakan yang ada di Kota Metro. Adapun kegiatan yang diselenggarankan berupa, acara 100 meter lorong baca, donasi baca, serta berbagai perlombaan meliputi; Lomba mewarnai (TK), Lomba bercerita (SD), lomba pidato Bahasa Ingggris (SLTA), tidak hanya itu, ditambah lagi dengan agenda pendukung berupa; gelar vidio walikota dan tim PKK “Ayo membaca”, lomba menulis cerpen online, bazar buku, gelar pentas, nonton bareng, bedah buku, sketsa boot, photo booth, gelar kreativitas, lomba selfi, serta gelar karya cipta putra daerah.
Penyerahan hadiah dan pemberian apresiasi pada acara puncak tanggal 27 September 2017 yang secara langsung diberikan oleh Bapak H. Ahmad Pairin, S.Sos, selaku Wali Kota Metro, Bapak H. Djohan, S.E., M.M., selaku Wakil Wali Kota Metro, Kapolres Metro AKBP Ibu Umi Fadilah Astutik, S.Sos., S.IK., M.Si., Ketua DPRD Kota Metro Ibu Anna Morinda, S.E., M.M. dan perwakilan Dandim 0411 Lamteng, serta instansi lain yang turut hadir, kepada para pelajar, peserta lomba dan pustakawan yang berprestasi serta turut berperan aktif.
Di awal sudah dibicarakan mengenai literasi. Kata literasi sudah tidak asing lagi kita dengar, sebenarnya apasih literasi itu? Menurut National Institute for Literacy, mendefinisikan Literasi sebagai "Kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Dari definisi ini terkandung makna bahwa definisi Literasi tergantung pada keterampilan yang dibutuhkan dalam lingkungan tertentu.
Banyaknya cara yang dilakukan agar individu membudayakan literasi, salah satunya kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan kearsipan Daerah (Dipusarda) dengan mengadakan agenda serta perlombaan-perlombaan, yang bisa ditiru oleh instansi-istansi yang lain.
Ternyata antusias masyarakat begitu besar, terlihat dari setiap kegiatan, misalkan Acara 100 meter lorong baca yang banyak melibatkan sekolah dalam penyediaan stan buku perpustakanya, memiliki tujuan agar dapat meningkatkan minat membaca masyarakat, yang merupakan bagian dari litersi itu sendiri, banyak hal yang diperoleh dari manfaat membaca diantaranya; mengembangkan kemahiran bertuturkata, mengembangkan pikiran dan cara berfikir, menambah pengetahuan, melatih daya ingat dan pemahaman, mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, mengembangkan kemampuan mengolah informasi dan ilmu pengetahuan kemudian menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari, membantu menyegarkan pikiran dan mengisi waktu luang agar tidak sia-sia, serta menguasai banyak kosakata, kalimat dan isi bacaan.
Berikutnya dari agenda pendukung menulis cerpen online, yang juga penulis ikut berpartisipasi. Kegiatan litersi begitu terasa, dengan menghubungkan ide-ide yang ada, kemudian merangkainya menjadi satu kesatuan yang utuh, secara kronologis, membutuhkan imajinasi dan pemikiran yang ekstra, terkhusus bagi pemula. Apresiasi terhadap hasil karya oranglain pula menjadi dorongan memunculkan penulis-penulis baru di Kota Pendidikan Metro serta talenta-talenta lain sesuai dengan bakatnya. Peserta didik yang berada dalam lingkungan sekolah ikut ambil bagian dalam mensukseskan Kota Metro menjadi kota pendidikan. Bila literasi telah tertanam dan menjadi budaya masyarakat, maka Kota Metro menjadi kota rujukan bagi kota lain yang ada di Indonesia.


Tidak ada komentar:

dr. Djoko Judodjoko, SpB Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar duka datang dari dunia kesehatan Tanah Air di tengah upaya melawan virus coro...