MENDENGARKAN
Menyimpulkan
Informasi Lisan yang Tidak Bersifat Perintah
Teknik Menyimpulkan informasi dibagi
menjadi dua, yaitu deduksi dan induksi. Teknik deduksi dilakukan terhadap data
(pernyataan) umum kemudian ditarik simpulan khusus. Sebaliknya, teknik induksi
dilakukan terhadap data (pernyataan) khusus diikuti pernyataan umum. Kedua
teknik ini dapat dimanfaatkan untuk menyimpulkan berbagai informasi yang setiap
hari kita temukan. Perhatikan kutipan berikut.
Bahasa
bukan hanya digambarkan sebagai rangkaian bunyi, tetapi bahasa didefinisikan
sebagai substansi, bentuk, ekspresi, dan isi. Sebagai substansi, bahasa
merupakan segala sesuatu yang dapat dibicarakan, sedangkan sebagai bentuk,
bahasa merupakan formaliasasi bagian-bagian dalam konsep. Sebagai ekspresi,
bahasa merupakan media fisik dan sebagai isi, bahasa merupakan formalisasi
media ke dalam unit ekspresi.
Dalam kutipan tersebut dimuat ide utama
dan ide-ide penjelas. Ide utama disebut pernyataan umum dan ide penjelas
dinamakan penyataan khusus. Jadi, susunan kutipan diatas adalah umum ke khusus.
Cara merumuskan simpulan yang demikian dinamakan cara deduktif.
Selanjutnya simaklah contoh berikut
ini.
Sebuah teori
mendasarkan pada aspek-aspek bahasa. Bagaimanakah bahasa itu berbunyi dan tampak
? Bagaimanakah bahasa itu berfungsi ? Bagaimanakah bahasa itu berkembang ?
Wacana di atas juga menggunakan penalaran
deduktif. Ide utamanya adalah sebuah teori yang mendasarkan pada aspek bahasa.
Ide penjelasnya adalah kalimat-kalimat berikutnya. Jika kita cermati
strukturnya, antara kutipan pertama dan kutipan kedua mempunyai struktur yang
sama walaupun ide-ide penjelasnya berbeda. Bentuk informasi singkat dan
informasi singkat dan informasi lengkap dapat dicermati dari cara
pengungkapannya.
Selain kedua contoh tersebut, cara
deduktif juga dapat digunakan pada wacana yang sangat luas. Keluasan cara
penyampaian tidak mempengaruhi makna dan letak gagasan utama.
Cara lain untuk menyimpulkan ide-ide
penjelas diakhiri dengan simpulan/ide utama. Cermati contoh di bawah ini!
Pertama kali seorang
belajar bahasa dapat dilakukan dengan mempelajari bunyi-bunyi bahasa.
Selanjutnya beralih mempelajari makna bahasa. Langkah berikutnya adalah
mengkaji dtruktur bahasa. Langkah terakhir dapat menganalisis dan menggunakan
bahasa dengan tepat. Beginilah cara belajar bahasa yang efektif.
Cara
induktif ini dapat digunakan untuk merumuskan wacana atau dialog yang lebih
luas lagi.
Mengidentifikasi
Isi-isi informasi
Informasi ada yang bersifat perintah dan
ada juga yang bukan. Secara garis besar, isi informasi meliputi pertanyaan,
pernyataan/berita. Pertanyaan, berita, ataupun perintah dapat diketahui melalui
ciri bentuk dan ciri makna. Ciri bentuk ditandai oleh penggunaan tanda baca,
sedangkan ciri makna ditandai oleh isi informasi itu sendiri.
Berdasarkan pengertian tersebut, marilah
berlatih mengidentifikasikan isi informasi dan merumuskan simpulannya.
Teks
1: Puisi
Aku Cukup Dengan Engkau Saja
Aku cukup dengan
Engkau saja
Dalam nikmat zikir dan
sujud jiwa
Aku cukup bersama-Mu
saja
Aku cukup dengan Engkau saja
Walau orang-orang itu
Mencari kesenangan di
diskotik-diskotik
Panti-panti pijat, hotel dan
pelacuran
Aku cukup di rumah-Mu saja
Dalam nikmat zikir dan sujud jiwa
Bukan lantaran takut AIDS dan
rajasinga
Jika kujauhi pelacuran dan sauna
Tapi memang cukup bagiku
Bahagia dalam cinta-Mu saja
Aku cukup dengan Engkau
saja
Walau kursi dan mobil
dinas menjauhiku
Walau dasi dan gaji
besar berpaling dariku
Walau ormas dan orpol
mencibir padaku
Aku cukup di dekat-Mu
saja, bahagia
Dalam nikmat zikir dan
sujud jiwa
(Ahmadun Yosi Herfanda)
Puisi diatas menceritakan ketakwaan
seseorang kepada Tuhannya. Penyair merasa hidupnya bahagia hanya dengan
menyembah Tuhan lewat zikir dan sujud. Penyair tidak peduli jika kenikmatan
duniawi jauh darinya karena ia hanya peduli dengan Tuhan yang akan
menghindarkan ia dari kesesatan di dunia.
Simpulan puisi di atas dapat berupa
kecintaan dan kepasrahan manusia kepada Tuhan yang akan membimbingnya menuju
kebaikan. Manusia akan terhindar dari perbuatan sesat jika ia berserah diri dan
menghindari kenikmatan dunia. Mendekatkan diri dengan Tuhan akan menimbulkan
perasaan nyaman, teduh, dan bahagia. Manusia pun akan merasa terang menjalani
hidupnya di dunia (induktif).
Teks 2: Wawancara
(Percakapan
antara 2 orang di bursa kerja Mentari)
Feri : “Ded, kamu sudah baca iklan di Suara
Pos hari ini?”
Dedi : “Belum, iklan apa?”
Feri : “Itu, iklan lowongan kerja di PT
Jaya Abadi Sukses.”
Dedi : “PT Jaya Abadi mana, Fer?”
Feri : “Ah, masa kamu tidak tahu? Itu lho,
di jalan Sunan Abadi No. 201”
Dedi : “Kata kakakku, itu perusahaan
tekstil, pabriknya di Surabaya.”
Feri : “Kamu sudah memasukkan lamaran
belum?”
Dedi : “Ya belum dong. Iklannya
saja baru aku baca.”
Feri
: “Kalau kamu belum memasukkan
lamaran, aku ikut, ya?”
Isi : Percakapan
antara Dedi dengan Feri mengenai lowongan pekerjaan di PT Jaya Abadi Sukses.
Feri memberitahu Dedi tentang lowongan pekerjaan tersebut dan mengingatkan Dedi
agar memberitahunya jika ingin memasukkan lamaran.
Simpulan : Feri meminta Dedi
memberitahunya jika Dedi ingin memasukkan lamaran ke PT Jaya Abadi Sukses.
Lowongan pekerjaan tersebut diumumkan di Koran Suara Pos.
Teks
3: Pidato
Perhatikan penyampaian naskah
pidato kepala kelurahan pada para ketua RT berikut.
Assalamualaikum Wr.Wb.
Kita
Patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat taufiq, rahmat dan
hidayah-Nya mala mini kita dapat bertemu dalam keadaan sehat.
Saya
ucapkan terima kasih kepada Saudara-Saudara warga karang taruna yang telah
hadir pada rapat mempersiapkan peringatan Bulan Bahasa tahun ini.
Kegiatan yang akan kita bahas dalam memperingati
Bulan Bahasa, antara lain lomba pidato, pentas drama, dan baca puisi.
Untuk
lomba pidato temanya adalah “Peran Generasi Muda dalam Memberantas Narkoba”. Lomba
diikuti oleh seluruh peserta yang berusia maksimal 25 tahun. Setiap peserta
mewakili RT masing-masing.
Untuk
lomba pentas drama dilakukan beregu. Jumlah setiap regu 3-8 orang. Topik yang
dikemukakan adalah “Peran Generasi Muda dalam Menjaga Lingkungan Hidup”.
Untuk
lomba baca puisi, puisi wajib yang bertema “Membangkitkan Semangat Generasi
Muda”, sedangkan puisi pilihan berupa puisi-puisi ringan yang menarik.
Kita
segera bentuk panitia, susun proposal, cari dana, dan laksanakan sesuai
rencana. Untuk malam mini, kita sampai pada pembentukan panitia, selanjutnya
setiap kelompok rapat sesuai tugas masing-masing.
Demikian, apabila ada kekurangan saya
mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Isi : Pidato
kepala kelurahan pada para ketua RT mengenai peringatan Bulan Bahasa yang akan
dimeriahkan dengan kegiatan-kegiatan seputar kebahasaan, seperti lomba pidato,
pentas drama, dan membaca puisi.
Simpulan : Banyak hal yang dapat
dilakukan untuk memeriahkan peringatan bulan bahasa, diantaranya adalah
mengadakan lomba-lomba, seperti lomba pidato, pentas drama, dan baca puisi.
Tentu saja lomba-lomba tersebut dibatasi dengan konsep Bulan Bahasa dan jiwa
muda karena lomba ini dikhususkan bagi warga muda agar mereka lebih peduli pada
Bulan Bahasa. Lomba pidato, pentas drama, dan baca puisi merupakan rentetan
kegiatan yang akan meramaikan peringatan Bulan Bahasa tahun ini.
RINGKAS
·
Teknik
menyimpulkan informasi : Teknik deduksi yang dilakukan terhadap data
(pernyataan) umum kemudian ditarik simpulan khusus.
·
Teknik
induksi dilakukan terhadap data (pernyataan) khusus diikuti pernyataan umum
B. BERBICARA
Menyimpulkan
Informasi Lisan dan Tulis Sesuai Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kedudukan Bahasa Indonesia
Kedudukan bahasa dapat
diketahui melalui faktor-faktor berikut: (1) jumlah penuturnya; (2) luas
penyebarannya; dan (3) perannya sebagai sarana ilmu, susastra, dan ungkapan
budaya lain yang bernilai. Berdasarkan patokan pertama/jumlah penuturnya,
bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa ibu. Sebagai bahasa ibu, penutur
bahasa Indonesia semakin bertambah. Pertambahan tersebut disebabkan arus
urbanisasi, perkawinan antarsuku, keinginan generasi muda berbahasa Indonesia,
dan banyaknya orang tua masa kini yang menghendaki anaknya sebagai penutur
bahasa Indonesia.
Berdasarkan
luas penyebarannya, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan:
a)
Sebagai
bahasa pertama yang dipakai di pantai timur Sumatra, di Pulau Riau dan Bangka,
serta daerah pantai Kalimantan. Selain itu, juga di Manado, Ternate, Ambon,
Banda, Larantuka, dan Kupang.
b)
Sebagai
bahasa kedua, pemencarannya dapat disaksikan dari ujung barat sampai ke timur
dan dari pucuk utara sampai ke batas selatan negeri kita.
c)
Sebagai
bahasa asing, bahasa Indonesia dipelajari dan dipakai di kalangan terbatas di
Australia, Filipina, Jepang, Korea, Rusia, India, Ceko, Jerman, Perancis,
Inggris, dan Amerika. Bahasa Malaysia atau Melayu termasu rumpun yang sama
dipakai di Singapura dan Brunei Darussalam.
Berdasarkan
peranannya, bahasa indonesia sebagai lingua franca, yakni bahasa
perantara orang yang latar budayanya berbeda-beda. Hal yang perlu diingat
adalah kedudukan bahasa/pentingnya bahasa tidak didasarkan pada mutunya, besar
kecilnya kosakata, keluwesan dalam tata kalimatnya, atau daya tangkapnya dalam
gaya. Namun, kedudukan bahasa harus sejalan dengan perkembangan masyarakat
pemakainya.
Fungsi Bahasa Indonesia
Bertolak dari kedudukan bahasa
indonesia di atas, fungsi bahasa Indonesia meliputi:
a.
Sebagai
alat pemersatu
Bahasa Indonesia
mempersatukan masyarakat Indonesia dan meningkatkan proses identifikasi penutur
di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
b.
Sebagai
ciri khas suatu bangsa
Bahasa Indonesia
memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat pemakainya dan membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
c.
Sebagai
kerangka acuan
Bahasa Indonesia
menjadi kerangka acuan fungsi estetika bahasa di bidang sastra dan pemakaian
bahasa, seperti permainan kata, iklan, dan tajuk berita. Fungsi terkhir ini,
dalam bahasa Indonesia, belum berjalan dengan baik. Namun, dalam setiap kongres
bahasa Indonesia, seminar dan symposium, serta berbagai penataran guru,
berkali-kali diimbau agar disusun tata bahasa normatif yang dapat menjadi
kerangka acuan bagi guru bahasa dan pelajar.
Informasi Varbal dan Nonverbal
Cara
mengungkapkan informasi dapat dilakukan dengan verbal dan nonverbal. Cara
verbal meliputi iformasi lisan dan tulis. Cara nonverbal biasanya ditampilkan
dalam bentuk bagan, tabel, diagram, grafik, denah, atau matriks.
Penyajian
informasi verbal dan nonverbal yang menggunakan kalimat-kalimat informatif
dianggap lebih mudah dimengerti banyak orang, tetapi penggunaan bagan, tabel,
diagram, grafik, denah, dan matriks terkadang lebih menarik dan efektif.
Informasi verbal dapat disampaikan dengan dua cara, yaitu lisan dan tulis.
Contoh informasi verbal:
Delapan Jalur Rawan, Banyak
Tikungan
PURBALINGGA-Setidaknya ada 8 jalur rawan kecelakaan
lalu lintas, yaitu jalur Banyeman di Karangreja yang banyak tikungan dan
turunan tajam. Kemudian, jalur Gandasuli di Bobotsari yang memiliki satu tikungan
dan turunan tajam, jalur Gembong dan Mrebet, jalan lurus lapang, namun padat
kendaraan. “Seringkali melenakan pemakai jalan sehingga mereka tancap gas
terus.”
Jalur
lainnya adalah Bobotsari-Karanganyar yang jalannya labil dan bergelombang.
Sementara itu, terdapat tikungan dan turunan tajam di jalur Kemanggungan di
Rembang. Jalur Karangkabur-Kalitinggar di Padamara jalan cukup sempit dan arus
lalu lintas padat hingga rawan kecelakaan.
Selanjutnya
di jalur Purbalingga-Jompo, arus lalu lintas padat dan kecepatan kendaraan
tinggi karena perbatasan dengan Purwokerto. Jalur terakhir yang harus
diwaspadai ialah Bojong-Sukareja. Jalur ini jalan bergelombang dan licin, arus
yang padat, dan umumnya kendaraan berkecepatan tinggi. Di jalur ini juga sering
terjadi kecelakaan.
Sumber:
Suara Merdeka, 2 Oktober 2007, halaman 1, dengan pengubahan
Simpulan informasi di atas adalah:
Terdapat delapan jalur rawan di Purbalingga, yaitu
Banyeman (Karangreja), Gandasuli (Bobotsari), Gembong-Mbrebet,
Bobotsari-Karanganyar, Kemanggungan (Rembang), Karangkabur-Kalitinggar,
Purbalingga-Jompo, dan Bojong-Sukareja.
RINGKAS
Dalam menyimpulkan informasi, gunakan bahasa
Indonesia sesuai fungsi dan kedudukannya.
·
Fungsi
§
Sebagai
alat pemersatu bangsa
§
Sebagai
ciri khas suatu bangsa
§
Sebagai
pembawa kewibawaan
§
Sebagai
kerangka acuan
·
Kedudukan:
sebagai bahasa pertama, kedua, dan asing.
Sumber
: Bahasa Indonesia:
Tataran Madia untuk SMK dan MAK Kelas XI